0821-3437-2548 etcindonesia7@gmail.com

Harga emas melemah karena imbal hasil obligasi AS yang menguat sementara dolar AS mencapai level tertingginya dalam empat bulan terakhir, merusak daya tarik logam yang tidak memberikan bunga itu.

Mengutip CNBC, Jumat (26/3/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 1.727,01 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,5 persen menjadi 1.725,10 dolar AS per ounce.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun menguat, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,4 persen setelah menyentuh level tertinggi sejak 13 November di 91,92 pada awal sesi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Penyusutan emas terjadi meski sentimen di pasar keuangan yang lebih luas dilemahkan oleh babak baru pembatasan virus korona di zona euro.

Perak turun 0,3 persen menjadi 25,01 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan di 24,39 dolar AS.

Palladium melemah 0,8 persen menjadi 2.612,48 dolar AS per ounce dan platinum merosot 1,4 persen menjadi 1.151,00 dolar AS per ounce.

Kendati sepertinya ada lebih banyak pasokan platinum dari Afrika Selatan pada tahun ini, peningkatan permintaan mobil kemungkinan akan memacu kekurangan pasokan pada tahun-tahun mendatang, kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Share with: